Selasa, 19 Oktober 2010

“Semua Karena Cinta”


Persahabatan ini telah lama kami jalin. Mulai dari bangku SMA hingga bangku kuliah. Awalnya kami hanya merasakan kecocokan satu dengan yang lainnya. Kami adalah empat gadis yang menurut pendapat kawan lainnya sangatlah kompak. Karena kecocokan itu maka kami merasakan bagaikan saudara antara satu dengan lainnya. Saat menentukan bangku kuliah pun kami memilih satu tempat yang kami rasa cocok dengan selera kami masing-masing. Selain itu, kami ingin supaya kekompakan ini terus berjalan di bangku kuliah. Ternyata, keburuntungan pun di pihak kami, saat pengumuman ujian nama kami berempat terdaftar. di penerimaan mahasiswa baru.

Hari-hari sebagai anak kampus kami jalani dengan semakin kompak. Jika ada waktu santai kami nikmati bersama-sama dengan pergi berjalan-jalan untuk refreshing. Tak hanya dalam kesenangan kami kompak, kami juga ingin menjadi mahasiswa yang berprestasi di kampus. Saat tugas sedang sulit-sulitnya kami menentukan waktu untuk mengerjakannya secara bersama-sama.

Sudah lima bulan kehidupan sebagai mahasiswa kami jalani, tanpa terasa ada satu orang yang menyukai bahkan kami pun merasa kompak dengannya. Mulai dari cara pemikiran hingga selera kami hampir mirip dengannya. Kawan lainnya menganggap kami sekarang bertambah satu personil hingga menjadi “Lima Serangkai”. Kami tidak peduli apa pendapat orang, selagi itu masih posotif dan masih sewajarnya kami anggap ia sebagai sahabat. Dia bernama Carenina, secara kebetulan kami berlima satu kelas. Kekompakan itu sangat terlihat, seakan-akan membuat iri kawan lainnya yang ingin seperti kami. Bagaimana tidak? Kami berlima berasal dari keluarga yang dikatakan sangat mampu, kecantikan pun kami memilikinya, bahkan dalam hal prestasi kami selalu bersaing. Para dosen pun mengenal kami dengan Lima Serangkai. Secara tidak langsung, kami tidak memberi julukan pada persahabatan ini, melainkan pendapat dari orang-orang lain yang memberi kami nama Lima Serangkai.
Suatu ketika persahabatan kami berjumpa dengan yang namanya “masalah”. Tak seorang pun yang menyangka bahwa ini bisa terjadi. Inti dari permasalahan ini karena seorang cowok yang bernama Mike merupakan seorang pacar dari sahabat kami yang bernama Mikha. Ia bermain api dengan Carenina. Hubungan yang telah terjalin sekitar tiga tahun tersebut rusak karena perselingkuhan.

“Gila ya, loe yang kita anggap sahabat ternyata cuma alibi buat ngerusak semuanya, ujar mikha.”

“Salah pilih ternyata kita buat kompak sama loe, apa sih sebenarnya masalah loe sama kita, ketus Sandra.”

“Lah, kenapa loe marah sama gue. Tanya sendirilah sama Mike, mungkin dia udah bosen kali sama loe! ucapnya dengan angkuh dan nyolot.”

Kejadian itu membuat Mikha sangat terpukul. Sebagai seorang wanita ia hanya bisa menangis dan kecewa. Melihat masalah yang dihadapi sahabatnya Chika, Cathrine, dan Ima hanya bisa menghibur dan tak henti menjadi motivator yang baik bagi Mikha. Mereka tidak menyangka bahwa akan seperti ini kejadiannya. Keesokan paginya, saat dikampus semua teman melihat dan meledek Mikha bagaikan segumpal debu. Di Mading sangat banyak orang mengerumuni dan kaget akan berita yang terpampang. Keramaian itu membuat Mikha penasaran dan berusaha masuk ke dalam keramaian untuk membaca berita yang membuat heboh satu kampus. Jgeeerrrr,,,,,betapa Shocknya ia ketika melihat berita itu. Petir seakan-akan menyambar dirinya. Dalam hatinya langsung bertanya, siapa orang yang tega berbuat seperti ini pada dirinya. Secepat itu sosok Mikha menjadi selebriti kampus karena terkenal dengan gosip yang memalukan itu. Inti dari gossip itu bahwa ibunya Mikha menjadi perusak dalam rumah tangga orang. Selama ini Mikha memang hanya tinggal berdua dengan ibunya. Ibunya seorang single parent, dan telah lama bercerai dengan suaminya. Mikha ditinggal sang ayah saat berusia empat tahun.

Adanya masalah seperti itu, membuat Mikha semakin rapuh. Sekali tepuk bertubi-tubi masalah mendatanginya. Chika, Catrine, dan Ima tidak bisa diam melihat masalah yang dialami sahabatnya itu. mereka mencari tahu siapa orang yang tega menyakiti Mikha separah ini. hari-hari pun berlalu, kerja keras mereka pun membuahkan hasil. Ternyata Carenina orang yang berada di balik semua ini.

“Mau loe itu sebenarnya apa sih, kenapa Cuma bikin masalah dalam hidup Mikha? Ujar Ima.”

“Ckckckkcc,,,ternyata kalian bener-bener solid ya. Asal kalian tahu ya, gue ngelakuin kaya begini sama Mikha karena gue dendam sama dia, jawab Carenina menyombongkan diri.”

“ Dendam apa loe, sama dia? Padahal kita belum lama kenal sama loe, ungkap Cathrine tak mau kalah.”

“Ok! Gue jelasin semuanya sama kalian, biar kalian puas dan enggak penasaran. Iya, gue dendam sama dia, gue sakit hati sama keluarganya. Nyokap gue dulu jadi bawahan di perusahaan keluarga Mikha. Saat itu kondisi keluarga gue bener-bener sulit, karena keluarga gue sangat membutuhkan uang buat pengobatan kemoterapi adik gue. Tapi, tanpa perasaan nyokap Mikha memecat Nyokap gue, karena rasa kekesalannya. Dan loe semua tahu, dua hari setelah nyokap gue dipecat, adik gue pergi ninggalin gue dan nyokap selama-lamanya. Jadi apa yang pantas kalian lakuin sebagai wujud rasa sayang seorang kakak terhadap adiknya kalau bukan rasa kehilangan dan dendam yang gue rasain? Jujur, gue sekarang puas ngeliat Mikha jatuh kaya begini, dan menurut gue ini masih enggak sebanding dengan rasa kehilangan yang gue rasain. Amarah Carenina pun meledak dengan air mata yang menetes.” Setelah menjelaskan semuanya, Carenina pergi meninggalkan mereka tanpa pamit.

Mendengar penjelasan Carenina, mereka bertiga hanya diam dan berpikir. Mungkin jika posisi mereka di Posisi Carenina, mereka akan merasakan dendam. Tapi, rasa sayang dan cinta mereka terhadap Mikha tak luntur. Mereka hanya berjanji untuk tidak menceritakan hal ini kepada Mikha. Karena hanya akan menambah beban kesedihannya. Saat ini Mikha hanya tinggal sendiri, karena ibunya sedang bertugas ke Paris selama dua tahun. Dan mereka adalah keluarga terdekat yang dimilki Mikha. Sepulang kuliah mereka bertiga sepakat untuk menghibur Mikha. Karena sudah lima hari Mikha tidak masuk kuliah. Rasa malunya tak bisa dihindari jika bertemu dengan teman-temanya di kampus.

“Mikha, udah dong jangan sedih lagi. Kita kan di sini ada buat menghibur elo. kalau elo terus nangis dan murung kaya begitu, kita bakal ikut nangis nie, hibur Chika.”

“Iya sista, stoplah nangisnya! Kita kan udah kaya saudara. Kita disini selalu ada buat elo. ngapain harus mikirin soal Mike dan gosip murahan itu? kan masih banyak cowok yang lebih baik daripada Mike. Mungkin dia bukan yang terbaik buat loe sista. Udah ya, jangan nangis lagi! Mending kita jalan-jalan yuk! kita cari hiburan di luar, kaya dulu SMA lagi. kita lupain semuanya, dan mulai dari nol lagi, ujar Cathrine bijak.”

Setelah berhasil menghibur dan meyakinkan Mikha, akhirnya mereka berempat sepakat untuk izin kuliah selama seminggu. Mereka ingin liburan selama seminggu penuh tanpa ada masalah yang mengusik. Sementara mereka berempat liburan, Mike dan Carenina sudah putus. Mike memilih fokus untuk kuliahnya di Mealbourne. Ia merasa tak tega untuk terus menyakiti Mikha. Hal yang sama pun dilakukan oleh Carenina ia memilih pindah ke luar kota karena mendapat tawaran bekerja di perusahaan asing dan ingin memulai statusnya sebagai mahasiswa baru di kota tersebut. Ia ingin melupakan semua masa lalunya yang pahit dan memulai hidup barunya berdua dengan sang ibu yang begitu menyayanginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar