Selasa, 19 Oktober 2010

Kenalilah Akibat Insomnia

Di zaman yang serba canggih akan teknologi ini membuat semakin besarnya masyarakat yang bersifat konsumerisme. Sifat ketidakpuasaan manusia selalu ditunjukan dengan membeli barang-barang yang sesuai dengan keinginan bukan dengan kebutuhan. Salah satunya dengan perubahan komputer ke laptop, bahkan berubah kembali dalam bentuk ipad. Penggunaan elektronik seakan-akan seperti konsumsi harian yang tidak boleh dilewatkan oleh penggunanya. Seperti telepon genggam, laptop, dan ipad menjadi sahabat manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Pagi hingga malam eleltronik seakan-akan tidak bisa jauh dari kehidupan manusia. Melihat realitas yang sering dilakukan oleh masyarakat berkembang kita, pernahkah terpikir, apa dampak dari penggunaan elektronik yang sesering mungkin?

Instan, ini adalah kata yang sangat cocok dengan gaya hidup masyarakat kita saat ini. Apalagi dengan semakin berkembangnya perlengkapan teknologi seperti ipad dan laptop. Di kota besar seperi Jakarta hampir 78 persen penduduknya bekerja di kantoran. Laptop dan ipad adalah salah satu alat elektronik yang mudah mereka bawa untuk menyimpan data dan mengerjakan tugas. Realita ini tidak hanya terjadi ketika saat bekerja, melainkan pada malam hari saat menjelang jam tidur. Mereka sering mengerjakan sisa tugasnya di atas tempat tidur. Tanpa berpikir panjang apa resiko yang akan terjadi dari kebiasaan buruk tersebut.

Studi terbaru menemukan, bahwa menyalakan peralatan elektronik seperti laptop dan ipad dapat mengubah pola tidur dan cenderung menyebabkan insomnia ( sulit tidur). Perangkat elektronik mengeluarkan cahaya terang yang dapat memanipulasi otak. Tim peneliti asal Amerika Serikat menemukan, bahwa barang elektronik seperti laptop menipu pikiran bahwa hari masih siang, mencegah tidur, dan meningkatkan risiko insomnia.

Seperti yang dikutip dari telegraph, menurut para ahli, waktu tidur secara alami dimulai pukul 9 sampai 10 malam. Tetapi dengan penggunaan laptop sebelum tidur akan membingungkan otak. Cahaya terang akan memicu terhentinya produksi melatonin yakni hormon yang membuat kita mengantuk.

Selain cahaya terang laptop, cahaya biru dari ipad yang menjadi alat baca populer dewasa ini memiliki efek serupa. Mata manusia sangat sensitif terhadap cahaya biru yang umum pada siang hari, tapi tidak di malam hari.

Phyllis Zee, seorang profesor ilmu saraf di Northwestern University mengatakan perangkat elektronik mempengaruhi ritme sirkadian atau jam otak yang juga menentukan kapan saat tidur dan bangun. “Sebaiknya matikan laptop dan ipad minimal dua jam sebelum tidur untuk mencegah insomnia dan cepat terlelap,” ucap Zee.

Jika kita sulit untuk tidur cara jitu yang paling aman adalah dengan membaca buku. Menurut pendapat para ahli, cara ini jauh lebih baik untuk mengistirahatkan otak dan memastikan tidur nyenyak. Cahaya lampu meja tidak langsung mengarah pada mata dan mempengaruhi otak.
Alon Avidan seorang ahli gangguan tidur dari University of California, Los Angeles, mengatakan bahwa, membaca buku sebelum tidur, setel cahaya lampu yang tidak terlalu terang agar menimbulkan perasaan lebih santai. Seseorang tidak harus khawatir membaca di perangkat elektronik yang menghasilkan cahaya di malam hari, kecuali memiliki insomnia yang seharusnya mereka mengburkan layar.

Sedangkan menurut Frisca Yan-Go, direktur UCLA Sleep Discorders Center di Santa Monica, membaca e-book lewat ipad bisa menyebabkan penggunanya sulit tidur alias insomnia. Efek ini tidak dijumpai pada gadget e-book reader lain seperti Amazon Kindle maupun Barnes & Noble Nook Kindle, Nook atau e-book reader dari sony, menggunakan teknologi bernama e-paper.
Layar mereka cenderung menstimulasi warna actual dari kertas buku, sehingga tidak memancarkan cahaya. Oleh karenanya, ia akan tetap terbaca, saat digunakan di bawah sinar matahari. Sementara ipad menggunakan teknologi layar senth liquid- crystal. Layar semacam itu akan menembakan cahaya, seperi yang dijumpai pada layar-layar komputer maupun layar teevisi. Keungtungan dari layar seperti itu, penggunannya bisa tetap membaca buku di saat orang-orang sedang tidur dan membaca mpu ruangan tak menyala. Namun, membaca buku lewat iapd sebelum tidur ternyata menyebabkan penggunanya justru akan sulit tidur sepanjang malam.

Hal ini tentu saja disebabkan oleh ekspos sinar secara langsung ke mata tanpa pencahayaan yang cukup dan dapat menyebabkan mata menginstruksikan otak untuk teta terjaga. Karena layar biasanya dibaca dekat dengan wajah, maka efek yang timbul akan semakin besar bila dibandingkan dengan layar TV yang ditonton lebih jauh,” ungkapnya dengan detail.

Oleh karena itu, jika insomnia mulai muncul, segera disiplinkan diri Anda untuk mengubah pola hidup ke arah yang lebih sehat. Cara membaca buku jauh lebih efisien dibandingkan pelarian terhadap laptop dan ipad. Selain menambah wawasan akan pengetahuan, kecepatan membaca kita pun akan sering teruji. jadi, untuk apa ragu menyayangi diri Anda kalau sudah tahu solusi yang lebih tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar