Jumat, 25 Juni 2010

Tanaman Hias di Depok



Hingga saat ini, tingkat pengganguran di Indonesia semakin meningkat saja. Khususnya di kota-kota yang sedang mengalami pembangunan seperti, depok. Bahkan, untuk mengurangi tingkat pengangguran tersebut Pemkot Depok membangun pusat-pusat perbelanjaan, sebagai tempat mancari ekonomi masyarakat dengan cara berjualan. Hampir di setiap jalan dipenuhi oleh berbagai pusat perbelanjaan (mal). Tak heran, sudah banyak penebangan pohon secara liar demi mewujudkan pembangunan tesebut. Tanpa memikirkan keaadaan alam di masa-masa yang akan datang. Secara tidak langsung, penjual tanaman di kota Depok pun dapat membantu mengurangi polusi. Seseorang tidak mungkin melakukan penjualan, apabila tidak mengetahui sejarah barang yang akan dijualnya. Dengan demikian, seorang penjual tanaman harus mengetahui jenis tanaman apa yang akan dijual, melihat penjual tanaman yang masih sangat jarang? Seorang penjual tanaman, harus mengetahui latar belakang dari tanaman itu sendiri. Tanaman sebenarnya, sudah menjadi bahan yang sering diperdebatkan oleh para ahli. Tanaman dipercaya muncul sebagai organisme pertama di bumi mengawali sejarah munculnya mahluk hidup lainnya. Proses pembentukan tanaman diketahui terdiri dari empat fase. Cikal bakal tanaman berasal dari Green Algae yang muncul 475 tahun yang lalu dan hidup di lautan selama beberapa juta tahun. Fase setelah munculnya green Algae adalah penemuan tanamn lumut yang memiliki selubung steril di sekeliling gamet. Selubung ini membentuk gametangium seperti yang terlihat pada tanaman jenis Briophyta. Bentuk tanaman ini masih tidak jauh berbeda dengan tanaman pertama yang muncul di muka bumi. Empat ratus juta tahun yang lalu adalah fase evolusi tanaman yang memunculkan tanaman dengan saluran tempat lewatnya air dan mineral di dalam tubuh tanaman tersebut. Pada zaman ini, tanaman diketahui terseret hingga ke daratan sehingga harus mengadaptasi diri untuk memperoleh air dan mineral supaya dapat bertahan hidup. Jenis tanaman pada tahap evolusi ini adalah paku-pakuan. Di sepanjang jalan raya margonda merupakan tempat para penjual tanaman bersaing untuk mendapatkan pelanggan. Mulai dari tanaman hias, kembang berdaun hijau nan lebat, hingga rumput mini untuk di pekarangan rumah. Salah satu tanaman hias yang dijual adalah Suplir. Suplir, merupakan tanaman hias kuno, yang berarti masa jaya suplir, sekitar tahun 1980-an, dan sudah lama berlalu. Namun, hingga saat ini masih banyak orang yang tertarik merawat tanaman yang nama inggrisnya Maidenhair karena jenis daunnya yang merambat dan berwarna hijau “membuat adem” mata dan suasana. Akan tetapi, untuk merawat suplir tidaklah semudah yang dibayangkan. Sangat diperlukan keuletan, karena tanaman hias ini sangat rewel. Salah satu penyebab utama kegagalan dalam bertanam Suplir adalah pilihan media yang digunakan. Jika tidak tepat, maka pertumbuhan Suplir akan terhambat. Ini disebabkan karena akar suplir berupa akar serabut yang lembu. Akar lembut ini sangat peka terhadap kondisi yang terlalu asam, terlalu kering, atau lembab. Media tanam yang sangat baik untuk Suplir adalah tekturnya poros/remah dan warnanya kehitaman menyerupai kompos. Jika diukur dengan kertas lakmus dalam kondisi yang lembab, derajat keasamannya (PH) mencapai 6-7. Jika digenggam, media yang baik akan terasa empuk seperti busa dan jika dilepas akan mengembang seperti sebelum digenggam. Untuk menambah kesuburan, pada media ini dapat ditambahkan pupuk. Pupuk yang baik adalah pupuk kandang dari kotoran kelinci atau domba. Jika menggunakan pupuk kandang harus sudah disimpan selama lebih dari I bulan. Mengapa demikian? Supaya proses fermentasinya sudah benar-benar Sempurna. Selain itu, dapat juga ditambah tanah pegunungan, sekam padi (sebagai pengganti pasir, untuk memperoleh tekstur poros), dan kapur dolomite (untuk menaikkan PH). Media penanaman suplir, harus disesuaikan dengan kondisi lokasi penanaman. Untuk daerah yang tinggi tingkat penguapannya, disarankan untuk menambahkan tanah liat agak banyak pada komposisi media tanam. Ini karena, tanah liat lebih kuat mengikat air dan bisa mengurangi penguapan air berlebihan pada media tanam Suplir ini. Sedangkan, di daerah yang rendah penguapnnya, sebaiknya hindari menggunakan media yang mengandung tanh liat. Sebab, pemakaian tanah liat bisa menyebabkan media kelewat basah sehingga, ujung-ujungnya dapat membusuk. Sangat dianjurkan untuk meletakkan tanaman hidup di dalm rumah, karena dapat membantu membersihkan udara yang kita hirup, dan memberikan rasa damai. Kegunaan tanaman hidup di dalam rumah adalah menyaring udara, memperbaharui udara dalam ruangan dengan menyedot racun, fungsi estetika, mampu mengurangi tingkat stress, menjadikan rumah menjadi lebuh sejuk dan nyaman. Supaya tidak mengalami kerugian dalam usahanya ada baiknya, bagi seorang penjual tanaman ini sangat diperlukan promosi yang sangat besar. Beberapa contohnya adalah memasangkan iklan melalui blog (fasilitas internet), selain itu juga dapat memasangkan iklan di brosur bagikan ke rumah-rumah. Apabila cara ini terlalu rumit, dapat bekerja sama dengan pedagang eceran yang berjualan ke tiap rumah menggunakan gerobak. Oleh karena itu, apabila ingin berbisnis, jangan ragu untuk berbisnis tanaman karena dilihat pula dari manfaatnya yang memberi penghijauan bagi bumi kita ini. Seorang pebisnis harus berpikir panjang ke depan dan memikirkan hubungannya dengan lingkungan sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar